Rabu, 25 Februari 2015

For You 10 Desember

Halo, apa kabar wanita yang pernah membuatku jatuh hati? Sesekali aku teringat tentangmu. Sesekali aku merindukan kita. Tapi ini tak pernah jadi alasanku untuk berharap engkau kembali. Aku harap kita akan sama-sama bahagia atas apa yang kita pilih dulu — berpisah. Semoga engkau selalu tersenyum bersamanya. Begitu juga aku dan kekasihku. Halo apa kabar kamu, sudah lama rasanya membatasi diri untuk tidak mencari tahu tentangmu. Apa kabar laki laki yang kulihat terakhir bersamamu? Kalian masih baik-baik saja ‘kan? Aku harap begitu. Setelah kita memutuskan untuk berjalan sendiri-sendiri tahukah engkau jika sesekali aku merindukanmu. Terus terang aku sesekali melihat ke arahmu untuk memastikan masih ada senyum yang dulu membuat aku jatuh hati padamu. Meski aku tahu itu bukan buatku lagi. Tapi aku sungguh bahagia melihatmu jauh lebih bahagia disana. Ingatkah kamu kemana saja kita pergi dulu? Tentang genggaman tangan pertama kala itu, engkau jelas tak mau melepasnya. Rebahan pertamaku, serta hal-hal pertama yang dulu kita lakukan bersama. Tapi mungkinkah engkau mengingat jelas tentang kita sebagaimana aku mengingatnya? Ah, rasanya aku ingin menanyakan banyak hal padamu. Atau sesekali bersenda gurau tentangmu. Tapi kini kita sudah punya batas sendiri-sendiri yang tak mungkin kita lewati. Kita yang Dulu Memang Sempat Terasa Indah Aku ingat dulu tiada hari tanpa sekedar menanyaimu hal-hal kecil seperti: “Kamu lagi apa?” “Sudah makan belum?” atau ucapan: “Selamat pagi”, “Selamat malam” atau ucapan lainnya. Aku juga ingat sesekali engkau menyanyi satu bait lagu saat percakapan kita di telepon terasa hambar. Atau mungkin kau ingat panggilanmu untukku dulu? Dan sesekali engkau bahkan mengejekku sampai aku marah. Dulu, berada dalam rengkuhan pelukmu sudah cukup membuatku tenang. Ditambah lagi kecupanmu di keningku. Engkau bilang itu adalah tanda sayangmu, aku juga selalu memelukmu dengan erat dan entah kenapa aku kala itu merasa bahwa aku akan kehilanganmu suatu saat nanti. Ya, benar saja, kita sudah tak bersama lagi sekarang. Sebentar, apakah kau ingat juga sesekali aku marah karena engkau seharian tak memberi kabar? Padahal aku tahu, engkau sedang sibuk kuliah disana. Sedangkan aku yang seharusnya menyiibukkan diri dengan pekerjaanku malah sibuk mengkhawatirkanmu. Maklumlah engkau saat itu sedang sibuk dengan kuliahmu, terkadang aku hanya merasa terlupakan. Tapi, saat aku duduk di bangku kuliah akhirnya aku rasakan betapa sibuknya aku. Aku ternyata tidak begitu dewasa dulu, aku sering sekali marah tanpa alasan. Tapi jujur saja, engkaulah yang paling sering mengalah kala itu. Masih ingat hadiah pertama pemberianku? Atau hal-hal kecil lainnya yang membuat aku tersenyum sepanjang hari? Sering kali engkau bahagiakan aku dengan hal-hal kecil seperti itu. Masih ingatkah kamu bagaimana dulu kita bertengkar? Kita masih bertahan saat ada seseorang atau beberapa pihak yang mencoba memisahkan kita. Ternyata mereka belum mampu memisahkan kita. Meski engkau dan aku sering kali menaruh cemburu satu sama lain. Pada akhirnya kita saling mengerti. Namun, masalah-masalah itu mulai muncul. Engkau kerap kali menyalahkan aku dalam berbagai hal. Engkau terkadang diam dalam perjalanan pulang. Bahkan kita sering kali mendiamkan satu sama lain karena kita sudah sama-sama emosi. Saat salah satu dari kita meneleponpun terkadang ada bentakan atau kata-kata kasar disana. Atau bahkan salah-satu diantara kita hilang dan membiarkan puluhan missed call itu ada. Kadang aku berpikir kita hanya harus menyadari kesalahan kita masing-masing dan bicara dari hati ke hati. Tapi terkadang kita hanya saling diam tanpa sepatah kata pun. Aku memilih diam dan mengurung diriku dalam kamar seharian. Sedangkan engkau memilih pergi dengan teman-temanmu atau pura-pura menyibukkan diri dengan tugas-tugas yang engkau karang sendiri. Padahal kala malam datang, kita saling merindukan. Waktu itu, tiba-tiba saja kau menghilang dari hari-hariku. Kemanakah dirimu? Kala itu engkau tidak lagi hadir di tiap pagiku. Tak lagi menanyaiku hal-hal sepele seperti “Sudah makan belum?” dan engkau bahkan tidak menyertakan kata “Sayang” lagi dalam setiap pesanmu. Engkau hanya sesekali muncul dalam seharian itu. Bahkan ketika malam datang, engkau menghilang. Entah apa yang engkau lakukan kala itu. Dan bertambahnya hari membuat aku semakin tak perduli, akupun mulai berubah. Aku yang awalnya selalu mengatakan “Iya” mulai berkomentar tentang segala macamnya. Aku mulai banyak mengeluh tentang sikapmu yang semakin hari semakin berbeda. Kini tinggallah sisi “Aku” yang begitu kuat dan sisi “Kamu” yang begitu kuat. Kita mulai sama-sama tidak bisa mengendalikan diri. Aku terkadang merasa engkau begitu jauh. Aku terkadang mulai merasa engkau ada yang lain. Aku menyerah dan memilih untuk mundur.. Teman-temanku mulai menasehati aku untuk mengambil langkah mundur. Tiap jam yang aku lewati tanpamu membuat aku semakin sadar bahwa kita sudah jauh berbeda. Ternyata mungkin kita tak ditakdirkan bersama. Aku semakin kuat. Akhirnya aku putuskan untuk meninggalkanmu. Berat awalnya, tapi aku harus. Buat apa bersama dengan seseorang yang tak lagi mengharapkanmu. Engkaupun setuju dengan pengakuanku. Kala itu engkau mengiyakan pedapatku. Dan seperti kata-kata yang sering aku dengar di novel-novel itu: “Jika itu membuatmu bahagia, tak apa”. Ya, benar saja. Kita akhirnya berjalan sendiri-sendiri. Tak berminggu lama setelah kita benar-benar tak saling mengabari satu sama lain. Aku dengar engkau telah bersama yang lain. Meski engkau acapkali menyapaku untuk sekedar menyemangatiku belajar atau hal-hal kecil lainnya. Aku selalu mengingatkanmu jangan sedekat ini, tapi engkau tetap saja datang. Hingga akhirnya kita mulai sadar ini salah, karena engkau punya dia. Kita kembali memberi batas pada diri kita masing-masing. Hingga akhirnya kita benar-benar jauh. Beda denganmu, aku harus beberapa kali menemukan orang yang salah. Ternyata engkau masih di atas mereka. Sesekali dalam kesendirian itu aku merindukamu, meski kadang aku sadar itu salah. Aku tak lagi ingin kembali. Tapi terima kasih, karena kamu pernah membahagiakanku.. Aku mengatakan ini bukan karena aku masih mencintaimu, ingin mengingatmu atau apapun dan tak berarti aku dan kekasihku sedang tidak baik-baik saja. Aku hanya ingin tahu tentangmu, bukan berarti aku ingin kembali. Pada akhirnya kita kembali bertemu sekarang. Dan, akupun bertemu satu wanita yang kini begitu aku yakini sangat kuat rasanya dibandingkan kamu. Sekarang kita sama-sama punya batasan. Kita sudah sama-sama bahagia dengan apa yang kita punya sekarang. Aku harap engkau tersenyum seperti aku tersenyum sekarang bersama kekasihku. terima kasih ya, setidaknya aku pernah dibahagiakanmu. Semoga kita sama-sama bahagia, ya. -Dari aku yang sesekali teringat tentangmu

Rabu, 13 Februari 2013

Cerita Gue Tentang Pacaran Beda Agama

Pernah jatuh cinta sama orang yang tempat ibadahnya beda sama elo? Atau jatuh cinta sama orang yang manggil Tuhan dengan sebutan yang beda sama elo? Terus elo nya galau. Gatau harus dibawa kemana hubungan ini selanjutnya? GUE JUGA GITU :) Ada blogger kompasiana lain yg pernah nulis Quote bagus banget menurut gue, bunyinya gini : ” Diluar sana, banyak pasangan beda agama coba buktiin ke banyak orang, bahwa mereka tak salah walau berbeda ” (yang pernah nulis quote ini, gw pinjem dulu ya hehe maaf :) ). Gue suka banget sama quote nya. Kalo dipikir lagi, iya juga sih.. emang apa yang salah kalo cinta sama orang yang beda agama? Salah gue? Salah lo? Ato lo mau nyalahin cintanya? Haha, sini gue kasih tau.. Lo percaya kan kalo ”GOD is DIRECTOR”? Gue percaya ! Pake banget !! Mau gimanapun lo nyangkal, mau pake dalil, firman atau surat di kitab agama lo masing-masing yang isinya menjelaskan kalo pasangan beda agama itu haram, well, gue emang gak mau ikut campur masalah itu. Tapi coba deh lo pikir. Gue, dan mungkin sebagian dari lo yang baca tulisan ini adalah tipe orang yg percaya kalau apapun yang terjadi dalam hidup kita, bukan cuma sebuah KEBETULAN. Gue percaya sama skenario Tuhan. Gue suka berasa artis, suka mainin peran yang udah di Tulis sama Tuhan. Gitu juga waktu dalam skenario hidup gue, gue diceritain harus pacaran sama cowok beda agama. Dikitab gue, bahkan temen-temen gue yang ahli agama susah payah nerangin kalo pacaran beda agama itu haram. Yang seagama aja haram, apalagi beda. GUE NGERTI KOK :) Tapi mau gimana lagi? Yang bikin skenario bukan gue ! Semua uda dicatet rapi sama directornya. Gue tinggal ngejalanin aja. Mau jodoh ato engga, mau bentar ato selamanya, mau beda ras ato agama, kita ini artis. Ikutin aja alur ceritanya. Terus setelah baca statement gue barusan, lo bakal ngejeplak ”enak aja kalo ngomong ! kalo uda terlanjur cinta gimana? Kita kan beda !!” hehe well, gue juga bukan tipe orang yang percaya kalau cinta bisa menyatukan perbedaan. Apalagi kalau beda agama. Kayak terang yang gabisa nyatu sama gelap. Mau gak mau, elo bakal dituntut buat jadi orang egois. Yang selalu pengen supaya pasangan lo seagama sama elo kan? Dosa gak? Tergantung persepsi lo.. Kalo Tuhannya yang statis aja bisa dia khianatin, apalagi elo yang dinamis dan banyak maunya! Hehe, Syukur deh kalo ada pasangan beda agama sampe nikah tapi tetep kekeuh sama agamanya masing-masing. Ada lagi pasangan beda agama yang ngalah ngelepasin agamanya demi bisa bareng sama soulmatenya, atau pasangan beda agama yang akhirnya udahan karena gak bisa menyatukan perbedaan? Awalnya, mungkin gue atau lo yang ngejalanin hubungan beda agama gak pernah punya pikiran buat bikin hubungan ini jadi serius. Perbedaan yang ada, dijalanin aja. Tapi lama kelamaan, sebulan, duabulan, setahun dan tahun-tahun berikutnya, lo yang udah lama ngejalanin hubungan beda agama bakal punya perasaan takut kehilangan. Kalo udah gini, apa sempet pada awal hubungan, lo kepikiran buat nge-udahin aja hubungan yang kayak gitu? Gak ada solusinya, tanpa kepastian. Semacam elo ngelakuin sesuatu hal yang jelas gak ada ujungnya. SIA-SIA. Padahal dari awal, lo jelas udah tau kalo gak perlu deh ngelakuin effort yang berlebihan buat mempertahankan hubungan model kayak gini. Syukur kalo ada yang mau ngalah, kalo engga? Nyesek kan kalo akhirnya pisah juga? Buat lo yang ada disana, yang baru mau ngejalanin hubungan beda agama, atau yang udah terlanjur pacaran beda agama, silahkan jalanin hubungan ini sesuka lo. Dibuat serius tapi santai. Jangan terlalu mengintervensi kepercayaan atau agama pasangan kita. Kalo di skenario hidupnya tertulis dia bakal ikut ke agama lo, tanpa lo minta pun, dia bakal dengan suka rela pindah ke agama lo. Tapi kalo akhirnya harus bubaran, seenggaknya lo punya kenangan, punya cerita, punya hikmah yang bisa lo bagi nantinya sama anak-cucu lo, supaya gak ngulangin sakit hati lo yang pernah gagal ngejalanin pacaran beda agama. Gausah terlalu disesali. INGET SKENARIO TUHAN ! Semua indah pada waktunya. Trust me, ntar kegagalan lo dalam ngejalin hubungan beda agama bakal jadi bahan lelucon di masa depan. Sampe akhirnya, lo nemuin lagi fotonya, dan berterimakasih sama dia, karena kalo dia gak pergi dari hidup lo, lo gabakal nemuin soulmate lo yang sekarang.  Dan untuk lo atau kalian yang sudah berhasil membawa hubungan beda agama ini dengan sebaik mungkin, tetep saling menghormati. Komitmen awal untuk tetep di agama masing-masing, gak boleh diintervensi lagi. Perbedaan itu yang udah nyatuin kalian. Jadi gaperlu dibuat persamaan lagi buat tetep jadi satu. BUAT GUE, PACARAN BEDA AGAMA ITU KAYAK LAGI PAKE SKINNY JEANS. Pernah pake skinny jeans? Hehe pertama kali pake, lo pasti tau kan gimana susahnya? (keinget iklan mie instan), Sama kayak pertama kali susahnya ngejalanin pacaran beda agama. Terus begitu lo udah ngerasa suka dan comfort, tapi kelamaan pake skinny jeans bikin lo gerah. Mau ngelepas dan ganti celana lain malah dirasa sayang banget karena elo udah terlanjur addict. Tapi kalo gak dilepas …? Haha ini pacaran beda agama versi gue. Apa versi lo? :D

Jumat, 30 Desember 2011

Ayey akhirnya Gue Lulus juga

RABU 28 DESEMBER 2011
mungkin bagi kalian itu hari yang biasa,tapi g bagi gue,dihari itu tepat pukul 10;05 WIB gw di umumkan lulus sebagai Sarjana Sosial .

Setelah jatuh bangun dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang benar-benar membuat stress dan menyuburkan jerawat di muka gueh T_T akhirnya, tanggal 28 Desember 2011 gue bisa ikut Ujian Komprehensif! Fiuhh!

Berbagai macam halangan dan rintangan untuk ikut ujian kompre, mulai dari pengajuan judul skripsi yang berkali-kali ditolak pembimbing 1 gueh , proposal TA yang hilang, permasalahan teknis yang timbul dalam penyelesaian program TA gueh sampai mepetnya waktu pendaftaran ujian komprehensif. Oh god! begini susahnya menyelesaikan studi Strata 1, ah… it’s okay bersakit-sakit terlebih dahuli bersenang-senang kemudian. Yaah semoga saja pepatah tersebut memang benar adanya, amin.

Beberapa hari sebelum hari H lebih tepatnya dalam mengurusi syarat-syarat pendaftaran kompre yang beeuhhh banyak banget sampai akhirnya pada sore hari gueh bisa memenuhi semua persyaratannya fiiuuhhh. 2 hari sebelum hari gueh kompre adalah hari yang bener-bener bikin galau dan mencemaskan, walaupun sudah diberi beberapa cerita pengalaman temen gue yang sudah telebih dahulu ujian kompre masih saja tingkat kecemasan tersebut muncul dipikiran gue walaupun tidak begitu besar. Malah sampai terbawa mimpi! Hahahaha.SEREM......

Sampai jam 11 malam, gueh masih terjaga, yang gue kerjakan adalah menginput data-data ke program gueh… lagi lagi disaat mepet. Selesai menginput sekitar 30 record data, akhirnya gueh bisa tidur nyenyak

pada hari selasa malam tu...mata pun g bisa terpejam sempat tertidur jam 10 malam bangun jam 12 malam sampe ke pagi g tidur tidur,mau belajar tapi apa yang mau di belajarkan,..mau tidur mata g ke pejam ,mau nonton pun g minat...Jam 4 subuh, gue bangun dan sholat subuh.. , selesai sholat dan berdoa meminta kemudahan kepada Allah SWT. gue mulai menyiapkan berbagai macam, seperti baju, celana panjang, sepatu, dasi, laptop dan beberapa buku referensi. Oh ya gueh dapat giliran pertama jam 9 pagii. Takut dan cemas sih dapat giliran pertama, tapi ya lebih cepat lebih baik.

di pagi hari sekitar jam 7 pagi gue dah cabut dari kos ke kampus untuk menyiapkan konsumsi para si dosen dosen penguji gw,padahal mereka udah ngebantai gw masih juga gw kasih makan..fiuhh.., Emang sih tidak ada kewajiban dari pihak kampus, tapi entah sejak kapan tradisi ini berlangsung sampai sekarang. Mulai dari snack sederhana sampai yang mewah menurut saya. . oo ya tidak lupa si desen laki laki biasa nya minta rokok tu,,, ( hemmpp..padahal kampus gue area bebas rokok ,hahhaha)

Jam setengah 7 kurang, gue pergi kekampus tercinta, Diperjalanan jantung gue berdegup kencang, dan gue menyempatkan dalam hati untuk melafalkan doa-doa dan sholawat nabi dan membaca-baca materi dasar kuliah.( dalam hati ngemeng : ya Allah jangan la gue dibantai pagi ini )..hahaha

akhir nya jam pun dah menunjukkan jam 9 kurang...mulai dah gue cari ketua penguji gue...Bapak Zulkifli M,si beliau adalah dosen paling killer untuk FISIP...wow klo g masuk pelajaran dia aja mau kita di makan nya...asik kan

Waktu demi waktu berlalu, awalnya sih gue canggung dan nervous, tapi dipertengahan ujian gue mulai relax, ditambah lagi penguji dan pembimbing gue kadang-kadang melontarkan jokes-jokes untuk mencairkan suasana. Tapi tetep aja gue nervous. Intinya, sidang kompre yang gue alamin hari itu, gak menakutkan seperti yang gue pikirkan selama ini. Ya tidak begitu berbeda seperti presentasi di kuliah.

Beruntung dan bersyukur sekali saya mendapatkan dua pembimbing yang begitu membantu dan memberikan support yang besar terhadap gueh selama ini. Ahhh thanks a lot pak Tarmizi dan pak Arief. Dan tim penguji yang tidak begitu menjatuhkan mahasiswa.

Sekitar 1 jam lebih mungkin ya, akhirnya gue bisa,guedisuruh berdiri dan menghadap mereka/ berdiri di depan 7 orang dosen ayang tegap tegap itu "serem kan" kaya mau di kroyok aja..hehe.. dengan perasaaan harap harap cemas, apakah gue lulus? nilai apa yang akan gueh dapet? yang pasti gueh gak mungkin dapet nilai Aatau B. Tapi kenyataan berkata lain, sekitar 5 menit, tim pembimbing dan tim penguji akhirnya memberikan nilai dan mentotalkan semua nilai dan gueh dapet B! Oh ya Allah, terima kasih banyak. Langsung saja gueh mencium tangan kedua pembimbing gueh dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Sungguh tak terduga!

ini cerita Gue waktu Ujian komprehensif gue...

dan akhirnya YEAHHH GUE LULUS..

EMAK ANAKMU LULUS....

Rabu, 28 Desember 2011

Arti ayah menurut Dio

peterpan - Ayah

Dimana akan kucari
Aku menangis seorang diri
Hatiku selalu ingin bertemu
Untukmu aku bernyanyi

Untuk Ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata dipipiku
ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi

Lihatlah hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah aku ingin bertemu
Denganmu aku bernyanyi

KETERANGAN :

Bagi seorang yg sudah dewasa,yang sedang jauh dari orangtua,akan sering mrasa kangen dgn mamanya.bagaimana dengan ayah ?

Mungkin krn mama lbh sering nelpon utk mnanyakan keadaan mu.Tp tahukah kamu,jika trnyata Ayah lah yang mengingatkan mama utk mneleponmu ?

Saat kecil,
mamalah yg lebih sring mndongeng.Tapi tahukah kamu bahwa sepulang ayah berkerja dgn wajah lelah beliau slalu menanyakan pd mama ,apa yg kmu lakukan seharian.

Saat kmu sakit batuk/pilek,ayah kadang mmbentak"sudah dibilang! jgn minum es!".Tp tahukah kamu bahwa ayah khawatir ?

Ketika kamu remaja,kmu mnuntut utk dpt izin kluar malam.ayah dgn tegas brkata "tidak boleh !"Sadarkah kmu bhw ayah hny ingin menjagamu?.Krn bagi ayah, kamu adlh sesuatu yangg sangat berharga.

Saat kmu bisa lebih dipercaya,Ayah pun melonggarkan praturannya.Kamu akan mmaksa utk melanggar jam malamnya.Maka yg dilakukan ayah adlh menunggu di ruang tamu dgn sangat khawatir.

Ketika kamu dewasa,dan hrs kuliah di kota lain.Ayah harus mlepasmu.Tahukah kamu bhw badan ayah terasa kaku utk memelukmu?Dan ayah sngat ingin menangis.
Di saat kmu memerlukan ini-itu, utk keperluan kuliahmu, ayah hanya mengernyitkan dahi.Tp tanpa menolak,beliau memenuhinya.

Saat kmu diwisuda.ayah adlh org pertama y berdiri dan brtepuk tangan 'tukmu.ayah akan trsenyum dan bangga

Sampai ketika tman psanganmu datang,utk mminta izin mengambilmu dari ayah,ayah akan sngat berhati-hati dalam mmberi izin

Dan akhirnya..
Saat ayah melihatmu duduk dipelaminan brsama seorang yg dianggapnya pantas,Ayahpun trsenyum bahagiaApa kmu tahu,bhw ayah sempat pergi ke blakang dan menangis? ayah menangis krn ayah sangat bahagia.Semoga anak anak berbahagia bersama pasangannya

setelah itu ayah hny bisa menunggu kedatanganmu brsm cucu-cucunya yg sesekali dtg utk menjenguk,Dgn rambut yg memutih dan badan yg tak lagi kuat utk menjagamu..

Ayah, Bapak, Papa atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini gue dedikasikan kepada teman-teman gue, yang kini sudah berubah menjadi dewasa , dan juga untuk teman-teman pria gue yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya ;)

Yes I love you so much, Ayah...

MY DAD,MY HERO

Minggu, 18 Desember 2011

Arti Ibu menurut Dio

Melly Goeslaw – Bunda

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Reff:
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Back to reff
Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku

Keterangan :


Lirik diatas merupakan ungkapan kenangan seorang anak yang mengingat tentang besarnya sebuah kasih sayang seorang ibu terhadap anak nya. Beliau selalu memberikan apapun yang anak inginkan, selalu memmanjanya dan selalu membahagiakannya.

Di waktu kecil kita selalu berbuat salah tapi kasih ibu yang begitu besar gitu mudah untuk memaafkannya. Beliau rela memberikan semua yang ia agar anak nya bahagia, begitu banyak pengorbanan yang beliau berikan kepada anaknya.

Alangkah benar peribahasa ´’kasih anak sepanjang galah kasih ibu sepanjang jalan” yang intinya ibu memberikan kasih sayang tanpa ada batasannya melebihi kasih syang anak terhadap ibunya. Sebagai anak alangkah baiknya kita memberikan kasih syang juga, mengungkap nya begitu mudah hanya dengan selalu mematuhi dan selalu ada saat orang tua membutuhkan kita.

Ibu itu adalah sosok yang sangat berjasa untuk kita…tanpa ibu, kita gag akan ada di dunia ini.Kasih sayang yang ibu berikan untuk anak nya sangat tidak sebanding dengan yang di berikan anak ny.Biar bagaimanapun keadaan nya. Ibu akan selalu saying kepada anaknya,Tapi anaklah yang sering lupa akn jasa-jasa ibu.
Saudara-saudara ku.
Ingatlah pengorbanan ibu saat melahirkan kita. Dia berusaha dengan sekuat tenaganya, dan mempertaruhkan nyawa hanya untuk melahirkan kita keduania ini. Tapi apa balasan yang ibu dapatkan setelah beliau merawat dan mejaga kita hingga besar. Kadang kita malah mebentaknya, memakinya, bahkan tidak jarang seorang anak yang berlaku kasar pada ibu..

Ingatlah teman, tidak selama nya kita akan terus bersama ibu.

Bayangkan bagaimana jikalau saat ini bahkan mungkin sekarang ibu kita dismbil oleh Yang Maha Kuasa. Apalagi yang dapat kita katakan. Belum sempat kita meminta maaf kepada beliau, belum sempat kita menyenangkan hatinya, belum sempat kita membuatnya tersenyum, dan belum sempat beliau meraskan kasih saying yang tulus dari kita..

Terlambat semuanya..

kita hanya bisa menatap ibu yang berbaring tanpa nafas. Ibu yang diam, pucat, dingin, dan kaku…saat itu kita hannya bisa menangis sambil menyebut nama ibu dan berkata “maafkan aku Ibu!”..
Teman…
Sungguh itu sudah tiada guna lagi..
Maka dari itu… mulai sekarang, sayangilah ibu kalian.. jagalah ibu,, dan selalu lah meminta maaf kepada ibu karena ibu juga pasti akan memafkan anak nya yang tulus…Jangan lah lupa untuk selalu TERSENYUM kepada ibu…Karena bagi ibu itu adalah obat…

“thanks buat ibuku yang selalu sayang ama aku… dan gag lupa untuk selalu mengajarkan kebaikan kepada ku… maafkan anakmu yang kasar kepadamu ini ibu… semoga ALLAH SWT selalu menjaga ibu di mana pun ibu berada,,, separti ibu menjaga ku…”

Mother,..you all the best FOREVER...